8/05/2012

Nasihat Ramadhan Buat Mustofa Bisri

Nasihat Ramadhan Buat Mustofa Bisri
(juga buat ku dan kita semua)
Mustofa, jujurlah pada dirimu sendiri.
Mengapa kau selalu mengatakan Ramadhan bulan ampunan?
Apakah hanya menirukan nabi
atau dosa-dosamu dan harapanmu yang berlebihanlah yang menggerakkan lidahmu begitu?
Mustofa, Ramadhan adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu.
Darimu hanya untukNya dan ia sendiri tak ada yang tahu
apa yang akan dianugerahkan kepadamu.
Semua yang khusus untukNya khusus untukmu.

Mustofa, Ramadan adalah bulan-Nya
yang Ia serahkan kepadamu
dan bulanmu serahkanlah semata-mata padaNya.
Bersucilah untuk-Nya.
Bersalatlah untuk-Nya.
Berpuasalah untuk-Nya.
Berjuanglah melawan dirimu sendiri untuk-Nya.
Sucikan kelaminmu, berpuasalah.
Sucikan tanganmu, berpuasalah.
Sucikan mulutmu, berpuasalah.
Sucikan hidungmu, berpuasalah.
Sucikan wajahmu, berpuasalah.
Sucikan matamu, berpuasalah.
Sucikan telingamu, berpuasalah.
Sucikan rambutmu, berpuasalah.
Sucikan kepalamu, berpuasalah.
Sucikan kakimu, berpuasalah.
Sucikan tubuhmu, berpuasalah.
Sucikan hatimu,
Sucikan fikiranmu, berpuasalah..
Sucikan dirimu.

Mustofa, bukan perut yang lapar, bukan tenggorokan yang kering
yang mengingatkan kedhaifan dan melembutkan hati.
Perut yang kosong dan tenggorokan yang kering
ternyata hanya perebut kesempatan yang tak sabar atau terpaksa.
Barangkali lebih sabar sedkit dari mata, tangan, kaki, dan kelamin
lebih tahan sedikit berpuasa.

Tapi hanya kau yang tahu hasrat dikekang untuk apa dan untuk siapa
Puasakan kelaminmu untuk memuasai ridho.
Puasakan tanganmu untuk menerima kurnia.
Puasakan mulutmu untuk merasai firman.
Puasakan hidungmu untuk menghirup wangi.
Puasakan wajahmu untuk menghadap keelokan.
Puasakan matamu untuk menatap cahaya.
Puasakan telingamu untuk menangkap merdu.
Puasakan rambutmu untuk menyerap belai.
Puasakan kepalamu untuk menekan sujud.
Puasakan kakimu untuk menapak sirat.
Puasakan tubuhmu untuk meresapi rahmat.
Puasakan hatimu untuk menikmati hakikat.
Puasakan fikiranmu untuk meyakini kebenaran.
Puasakan dirimu untuk menghayati hidup.

Tidak, puasakan hasratmu hanya untuk hadiratNya.
Mustofa, ramadhan bulan suci katamu.
Kau menirukan ucapan nabi atau kau telah merasakan sendiri kesuciannya melalui kesucianmu?
Tapi bukankah kau masih selalu menunda-nunda menyingkirkan kedengkian, keserakahan, ujub, riya, takabur, dan sampah-sampah lainnya yang mampat dari comberan hatimu?

Mustofa, inilah bulan baik saat baik untuk kerja bakti membersihkan hati.
Inilah bulan baik saat baik untuk merobohkan berhala dirimu
yang secara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi kau puja selama ini.
Atau akan kau lewatkan lagi kesempatan ini seperti ramadhan-ramadhan yang lalu?


Puisi nukilan Mostofa Bisri ( Gus Dur )
Sya’ban 1413 H





Tiada ulasan:

Catat Ulasan